Al-Qur'an Surat Al-Buruj ayat 1-16 (Gugusan Bintang)
- Masjid Baitul Haq Puri Gading
- 25 Mar 2018
- 2 menit membaca

Belajar yuk.
Al-Qur'an Surat Al-Buruj ayat 1-16
(Gugusan Bintang)
Rasulullah biasa membaca surat Al-Buruj & At-Thoriq di dalam sholat isya terakhir (ada yang mentafsirkan sholat isya, ada yang mentafsirkan sholat malam, ada juga yang mentafsirkan sholat fajar).
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,
وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ
dan hari yang dijanjikan,
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ
dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.
Allah bersumpah dg 3 makhluknya:
1. "Langit" yang memiliki banyak sekali gugusan bintang
2. Hari yang dijanjikan, artinya "hari kiamat"
3. Yang menyaksikan adalah "hari Jumat" & yang disaksikan adalah "hari Arofah" yang disaksikan malaikat saat jamaah haji wukuf.
Ashabul Uhdud (kaum yang membuat galian):
Orang-orang yang membuat galian, di dalamnya dinyalakan api untuk menyiksa orang-orang yang beriman kepada Allah.
Disaksikan oleh orang banyak, seluruh rakyat wajib hadir untuk melihat eksekusi orang yang tidak beriman kepada raja dibakar di dalam galian, agar seluruh rakyat takut & beriman kepada raja. Orang yang melakukan perbuatan jahat tersebut meminta orang banyak untuk menyaksikan perbuatan jahat mereka. Suatu perbuatan yang melampaui batas.
Saat itu atas kekuasaan Allah ada seorang bayi yang berbicara kepada ibunya,"Ibu masa takut? Aku saja tidak takut. Insya Allah kita bertemu di surga." Akhirnya ibu tersebut yang awalnya hampir mengucapkan "aku beriman kepada raja", menceburkan diri bersama bayinya ke dalam lubang api tersebut & selamat akidahnya.
Orang yang menyiksa orang beriman & tidak bertaubat di akhirat akan masuk ke dalam neraka & diazab dengan cara dibakar api neraka.
Allah mengingatkan orang-orang yang beriman ada kemenangan yang besar, yaitu orang yang mampu mempertahankan imannya & beramal sholeh akhirnya akan masuk ke dalam surga.
Kemenangan yang hakiki adalah masuk surga. Sedangkan kemenangan yang dirasakan di dunia seperti mendapatkan jabatan yang paling tinggi & mendapatkan harta yang sangat banyak, adalah kemenangan semu. Percuma semua itu jika pada akhirnya masuk neraka. Azab Allah sangat keras! Api neraka panasnya jaaaaauuuuuh lebih panas dari pada api dunia.
Dunia dibandingkan akhirat seperti 1 sayap nyamuk yang diperebutkan seluruh manusia. Dunia dibandingkan akhirat seperti setetes air yang dinikmati seluruh manusia.
Manusia di dunia bebas berbuat yang mereka sukai, sedangkan Allah Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya, termasuk mengazab orang-orang yang berbuat sesukanya ketika di dunia dengan azab yang pedih.
Sejarah tentang ashabul uhdud ini merupakan pelajaran bagi kita semua untuk mempertahankan iman saat msh hidup di dunia dalam kondisi sesulit apapun agar selamat di akhirat.
Sumber: ustadz Dr. Attabik Luthfi, MA.
Comments